5 Mitos lalu Fakta Pertolongan Pertama, Benarkah Orang yang mana Serangan Jantung Harus Dibaringkan?

Dokterku.co.id – JAKARTA – Ada berbagai situasi potensial, dalam mana Anda mungkin saja harus memberikan pertolongan pertama terhadap orang lain. Sementara, kita butuh pengetahuan dasar tentang apa yang digunakan harus dilaksanakan pada situasi darurat.

Sayangnya, ada banyak mitos tentang pertolongan pertama bagi mereka itu yang sakit atau terluka. Paling banter, mitos-mitos ini sanggup menyakitkan, tetapi di area sisi lain, beberapa mungkin saja menjadi pembeda antara menyelamatkan serta kehilangan nyawa. Jadi, Anda perlu mengetahuinya.

1. Automated External Defibrillators (AED)
Mitos: AED rumit untuk digunakan.
AED adalah perangkat elektronik kecil juga portabel yang mana kemungkinan besar terlihat rumit, tetapi sebenarnya mudah digunakan.

AED dapat mendiagnosis kondisi jantung yang dimaksud mengancam jiwa juga mengobatinya dengan sengatan listrik dengan defibrilasi, yang digunakan membantu memulihkan irama jantung.

Jika orang yang digunakan dirawat bukan memerlukan sengatan listrik, defibrilator bukan akan melakukannya. Dengan kata lain, bukan kemungkinan besar untuk melukai seseorang apabila dia bukan membutuhkannya. Namun, jikalau merek membutuhkannya, Anda meningkatkan potensi mereka untuk bertahan hidup secara signifikan.

2. Pingsan
Mitos: Jika seseorang merasa ingin pingsan, merek harus meletakkan kepala mereka itu di area antara lutut.

Ada risiko orang yang merasa pingsan bisa saja jatuh kemudian melukai diri dia sendiri di prosesnya.

Seseorang yang akan pingsan biasanya akan merasa mual, pusing, pucat kemudian berkeringat. Sebaiknya merekan berbaring sepenuhnya.

3. Serangan jantung
Mitos: Jika seseorang mengalami serangan jantung, Anda harus membaringkannya.

5 Mitos lalu Fakta Pertolongan Pertama, Benarkah Orang yang tersebut mana Serangan Jantung Harus Dibaringkan?