Apakah Kebiasaan Minum Manis Menyebabkan Cuci Darah?

Dokterku.co.id – JAKARTA – Kebiasaan minum manis telah dilakukan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Di mana sejumlah orang mengonsumsi minuman manis seperti soda, jus buah kemasan, teh manis, kopi dengan tambahan gula, dan juga minuman berenergi.

Meskipun minuman manis dapat memberikan kenikmatan sesaat, dampak jangka panjangnya terhadap kemampuan fisik sangat signifikan. Salah satu pertanyaan yang rutin muncul adalah apakah kebiasaan ini dapat menyebabkan seseorang harus menjalani cuci darah (hemodialisis).

Konsumsi minuman manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal yang digunakan rutin kali membutuhkan cuci darah melalui beberapa mekanisme. Berikut hubungan minuman manis juga penyakit ginjal dilansir dari Medical News Today, Hari Senin (19/8/2024).

Apakah Kebiasaan Minum Manis Menyebabkan Cuci Darah?

1. Perbaikan Risiko Diabetes

Konsumsi minuman manis secara berlebihan telah dilakukan terbukti secara ilmiah meningkatkan risiko diabetes mellitus tipe 2. Diabetes adalah kondisi dalam mana tubuh tiada dapat mengatur kadar gula darah dengan baik. Kadar gula darah yang mana tinggi secara terus-menerus dapat merusak pembuluh darah kecil di area ginjal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kecacatan ginjal.

2. Diabetes dan juga Penyakit Ginjal Kronis

Diabetes adalah salah satu pemicu utama penyakit ginjal kronis (PGK). Ketika pembuluh darah dalam ginjal rusak, ginjal bukan dapat menyaring darah dengan baik. Hal ini menyebabkan penumpukan limbah serta cairan di tubuh. Jika kehancuran ginjal terus berlanjut, PGK dapat berprogres menjadi gagal ginjal stadium akhir, yang memerlukan cuci darah atau transplantasi ginjal.

3. Tekanan Darah Tinggi

Kebiasaan minum manis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi). Minuman manis banyak kali mengandung fruktosa yang tersebut dapat merangsang produksi asam urat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah. Hipertensi adalah faktor risiko utama lainnya untuk PGK. Seperti halnya diabetes, tekanan darah tinggi yang tak terkontrol dapat merusak pembuluh darah pada ginjal.

4. Sindrom Metabolik

Minuman manis berkontribusi pada pengembangan sindrom metabolik, suatu kondisi yang tersebut ditandai oleh kombinasi dari hipertensi, kadar gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh pada sekitar pinggang, kemudian kadar steroid atau trigliserida yang abnormal. Sindrom metabolik secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular juga penyakit ginjal.

Apakah Kebiasaan Minum Manis Menyebabkan Cuci Darah?