Ketahui Perbedaan Antara Difabel dan Disabilitas

dokterku.co.id – Disabilitas kemudian difabel kerap dipakai sebagai istilah untuk menggambarkan seseorang yang dimaksud memiliki keterbatasan baik secara fisik maupun mental. Namun, istilah disabilitas kemudian difabel memiliki makna yang digunakan berbeda pada penggunaannya.

Disabilitas adalah keadaan tubuh atau pikiran (gangguan) yang mana menghasilkan seseorang sulit melakukan aktivitas tertentu (pembatasan aktivitas) kemudian berinteraksi dengan planet pada sekitarnya, seperti dijelaskan pada laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Disabilitas memengaruhi seseorang di hal seperti:

  • Penglihatan
  • Pergerakan
  • Berpikir
  • Mengingat
  • Pembelajaran
  • Berkomunikasi
  • Mendengar
  • Kesehatan mental
  • Hubungan sosial

Disabilitas diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang di melakukan aktivitas tertentu. Secara umum, keadaan ini dibedakan berubah menjadi beberapa jenis, diantaranya;

  • Disabilitas fisik: keadaan terganggunya fungsi gerak, seperti tiada mampu berjalan
  • Disabilitas sensorik: situasi terganggunya fungsi panca indera, seperti mendengar, melihat, atau berbicara
  • Disabilitas intelektual: status terganggunya fungsi yang digunakan berhubungan dengan otak, seperti keterbatasan pada ingatan atau kemampuan berpikir/membuat keputusan​​​​​​​
  • Disabiltas mental: kondisi terganggunya fungsi pikir, emosi, lalu perilaku, seperti depresi, skizofrenia, gangguan jiwa kecemasan, bipolar, kelainan kepribadian.

Sedangkan difabel adalah istilah yang tersebut digunakan merujuk pada seseorang yang mana mengalami disabilitas dengan keterbatasan di melakukan aktivitas sehari-hari. Difabel ini istilah yang digunakan lebih lanjut halus untuk menggambarkan keadaan keterbatasan peran seseorang yang mana memiliki disabilitas.

Seorang difabel tidak sejenis sekali tidaklah mampu beraktivitas, melainkan hanya saja terbatas di melakukan aktivitasnya. Kondisi seseorang difabel masih dapat menjalani aktivitasnya dengan alat bantu khusus yang digunakan dapat membantunya di melakukan aktivitas.

Sebagai contoh, seseorang pelajar yang mana mengalami gangguan pendengaran atau tuli sanggup disebut sebagai penyandang disabilitas, akibat ia miliki kesulitan pada fungsi panca indera mendengar.

Namun, pelajar yang disebutkan juga dapat dikatakan sebagai difabel oleh sebab itu memiliki keterbatasan pada mendengar dengan baik, tetapi sanggup diselesaikan dengan bantuan menggunakan alat bantu dengar untuk berinteraksi dengan warga lain. Pelajar yang dimaksud masih bisa saja menjalani aktivitasnya sehari-hari, walaupun sebenarnya ia memiliki disabilitas.

Nah, berdasarkan penjelasan diatas, perbedaan istilah difabel lalu disabilitas ini terlihat dari penggunaannya di menjalani aktivitasnya sehari-hari. Dengan demikian, penyelenggaraan istilah difabel berubah menjadi lebih banyak halus dibandingkan disabilitas, lantaran seseorang yang tersebut mengalaminya dianggap masih memiliki kemampuan untuk beraktivitas.

Artikel ini disadur dari Ketahui, ini perbedaan disabilitas dan difabel

Ketahui, ini perbedaan disabilitas kemudian difabel