Olahraga Lari Bisa Picu Serangan Jantung bagi Orang dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular
Dokterku.co.id – JAKARTA – Lari merupakan jenis olahraga yang digunakan mempunyai khasiat terhadap kebugaran jantung. Pasalnya, olahraga satu ini mampu meningkatkan detak jantung lalu fungsi pompa jantung, sehingga darah dapat tersalurkan ke seluruh tubuh serta sirkulasi darah meningkat.
Hal ini tentu bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot jantung, mengempiskan risiko pembekuan darah, juga mengoptimalkan fungsi jantung. Bahkan, sebagian penelitian menunjukkan bahwa orang yang tersebut rutin berolahraga lari mempunyai risiko yang lebih besar rendah terkena penyakit jantung.
Meski begitu, masih sejumlah anggapan yang digunakan beredar bahwa orang yang sudah miliki riwayat penyakit jantung sebaiknya menghindari olahraga lari. Benarkah demikian? Berikut ulasannya, menyampaikan dari berbagai sumber.
Pada prinsipnya, olahraga adalah salah satu cara mengurangi berbagai macam penyakit jantung, tidaklah terkecuali lari. Namun olahraga ada aturannya.
Orang tidak ada mampu sembarangan berolahraga, teristimewa bila ada kondisi medis tertentu yang dimaksud dapat terpicu akibat aktivitas olahraga yang mana dilakukan.
Orang yang digunakan berisiko terkena serangan jantung ketika berolahraga umumnya memang sebenarnya sudah ada mengidap penyakit jantung serta pembuluh darah sebelumnya. Menurut beberapa jumlah penelitian, olahraga rutin bisa jadi menguatkan jantung kemudian menurunkan risiko kesulitan kardiovaskular. Tapi olahraga berlebihan, salah satunya lari, akan meningkatkan risiko serangan jantung juga henti jantung mendadak.
Hal ini khususnya berlaku buat orang-orang yang digunakan punya risiko serangan jantung sebelumnya, baik akibat gaya hidup kurang sehat maupun faktor keturunan.
Sebuah penelitian terhadap beberapa orang pelari maraton menemukan bahwa darah mereka mengandung penanda biologis (biomarker) yang tersebut terkait dengan kehancuran jantung. Temuan ini didapatkan setelahnya para pelari menuntaskan lomba lari ekstrem. Indikator kehancuran jantung itu biasanya sirna dengan sendirinya.
Namun, bila jantung mengalami tekanan fisik berulang, kehancuran yang digunakan temporer bisa jadi mengakibatkan inovasi fisik pada jantung, misalnya dinding jantung lebih tinggi tebal atau terbentuk luka pada jantung.
- Merasa kesepian Memicu Risiko Terkena Demensia - December 16, 2024
- Hari AIDS Sedunia Komunitas Diminta Lebih Peduli Bidang Kesehatan - December 16, 2024
- Efek Minum Susu Mentah, Awas Bisa Kena Flu Babi - December 16, 2024
- Penuhi Kebutuhan Kolagen untuk Kulit Baik kemudian Awet Muda - December 16, 2024
- Tantangan Bidang Kesehatan Mental yang Di gunakan Membuat Seseorang Menyakiti Diri Sendiri - December 16, 2024
