Penyakit Demensia Langka Bruce Willis Tidak Ada Obatnya, Dokter Ungkap Harapan Hidup

Dokterku.co.id – JAKARTA – Ikon Hollywood, Bruce Willis terlihat jalan-jalan di tempat California, dalam sedang kehancuran yang mana disebabkan oleh kebakaran hutan Los Angeles. Aktor Die Hard berusia 69 tahun itu dikawal oleh sopirnya pada waktu berkeliling di tempat area Lembah San Fernando.

Beberapa hari sebelumnya, disitir Mirror, Bruce Willis terlihat berjabat tangan dengan pribadi petugas layanan darurat di momen mengharukan yang digunakan diunggah istrinya, Emma Hemming Willis ke Instagram.

“Melihat pribadi penanggap pertama, Bruce tidak ada pernah melewatkan kesempatan untuk menunjukkan rasa terima kasihnya dengan jabat tangan yang tulus lalu ucapan ‘terima kasih berhadapan dengan layanan Anda”. Kemarin tidaklah berbeda,” tulisnya.

Bruce Willis secara khusus mengundurkan diri dari dunia akting pada 2022, setelahnya dokter meyakini bahwa ia menderita afasia – kondisi bahasa yang mana secara signifikan membatasi kemampuan komunikasi. Namun, setahun kemudian, kebugaran sang aktor memburuk, sehingga muncul diagnosis yang tersebut lebih tinggi spesifik yaitu demensia frontotemporal (FTD).

Jenis demensia ini umumnya cukup jarang terjadi, cuma terjadi kurang dari satu dari setiap 30 kasus, menurut Alzheimer’s Research. Tidak seperti bentuk lainnya, FTD umumnya berpusat pada permasalahan perilaku atau bahasa, seperti hilangnya kosakata atau bicara lambat.

Meski NHS menyatakan bahwa penyakit ini dapat menyerang siapa belaka pada usia berapa pun, penyakit ini biasanya didiagnosis pada usia 45 hingga 65 tahun. Sayang, tidaklah ada obat untuk FTD, meskipun beberapa perawatan dapat meringankan gejalanya.

Ahli saraf Dr. Nicholas Milano pada MUSC Health Memory Disorders Clinic menjelaskan, meskipun setiap orang berbeda, harapan hidup rata-rata pasien yang digunakan didiagnosis dengan demensia frontotemporal adalah sembilan tahun sejak gejala pertama, tetapi lima tahun sejak diagnosis pertama.

“Karena biasanya ada keterlambatan pada diagnosis, lantaran penyakit ini lebih lanjut jarang terjadi daripada penyakit Alzheimer, mungkin saja belum sejumlah penelitian yang dilakukan, juga belum ada perawatan yang digunakan terbukti bermanfaat,” tuturnya.

Meskipun kondisi tubuh Bruce Willis memburuk selama bertahun-tahun, putrinya, Tallulah mengungkap rasa syukurnya bahwa mobilitas fisiknya masih belum terpengaruh.

“Saya terus beralih antara masa saat ini kemudian masa lalu ketika berbicara tentang Bruce: ia dulu, ia dulu, beliau sekarang, ia dulu,” katanya di sebuah artikel Vogue.

“Itu dikarenakan saya miliki harapan untuk ayah saya yang sangat enggan saya lepaskan. Saya terus-menerus mengenali unsur-unsur kepribadiannya di diri saya, lalu saya tahu bahwa kami akan menjadi teman baik jikalau hanya ada lebih besar sejumlah waktu,” ujar ia lagi.

Penyakit Demensia Langka Bruce Willis Tidak Ada Obatnya, Dokter Ungkap Harapan Hidup