Penyebab Nyeri Otot Setelah Berolahraga
Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, olahraga adalah salah satu kegiatan yang wajib Anda lakukan. Jenis olahraga yang dapat Anda lakukan pun sangat beragam, dimana nantinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, usia dan jenis kelamin Anda.
Semisal untuk lansia yang lebih disarankan melakukan olahraga cardio sepeti lari kecil atau jalan santai. Meski terlihat begitu ringan dan tak melelahkan, namun olahraga ini sangat efektif untuk menjaga kebugaran tubuh lansia yang sudah begitu rentan dengan penyakit.
Terlebih lagi, olahraga ringan seperti ini juga dapat menghindarkan Anda yang sering mengalami nyeri otot setelah olahraga. Selain itu beberapa faktor lain juga mempengaruhi kondisi otot setelah olahraga, khususnya nyeri otot ini seperti :
1. Trauma Otot
Ketika tubuh Anda melakukan kegiatan fisik yang terlalu berat dan di luar kebiasaan, trauma atau kerusakan pada serat otot adalah hal yang sangat lumrah. Akan tetapi tak perlu khawatir, karena nyeri otot yang disebabkan trauma otot bukanlah kerusakan permanen yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Justru dengan kerusakan tersebut otot akan membentuk jaringan baru yang lebih sempurna. Jadi dapat dikatakan bahwa trauma otot sebenarnya merupakan bentuk adaptasi otot demi pembentukan jaringan otot baru.
2. Kurang Pemanasan
Salah satu alasan mengapa Anda sangat disarankan untuk melakukan pemanasan sebelum olahraga, sekalipun olahraga ringan seperti jogging pemanasan pun sangat dibutuhkan. Tujuannya sendiri adalah untuk merilekskan dan meregangkan otot-otot tubuh sebelum nantinya bekerja keras.
Apabila Anda tidak melakukan pemanasan , trauma otot pun akan lebih mudah terjadi. Alhasil Anda akan lebih mudah merasakan nyeri otot. Nah, untuk pemanasan yang harus dilakukan antara lain adalah peregangan anggota gerak, peregangan area leher dan bahu serta peregangan pada seluruh bagian persendian.
3. Tidak Melakukan Pendinginan
Satu hal yang sering kali lupa atau sengaja tidak dilakukan oleh sebagian besar orang yang telah melakukan olahraga, pendinginan. Seperti yang Anda ketahui jika selama olahraga otot akan bekerja keras dan menjadi lebih tegang.
Jika hal ini terjadi tanpa pengendalian atau penanganan lebih lanjut, bukan hal aneh apabila masalah kesehatan mulai bermunculan, termasuk trauma otot karena otot yang masih kaku. Nah berawal dari trauma otot inilah nyeri otot akan muncul dan sering kali sukar dihilangkan tanpa pengobatan khusus.
4. Salah Gerakan
Meskipun olahraga ringan, namun sesungguhnya segala jenis olahraga memiliki Teknik tersediri. Termasuk untuk jogging atau lari yang mengharuskan setiap pelarinya memiliki Teknik yang tepat pada pergerakan tangan dan kaki.
Teknik inipun akan disesuaikan dengan masing-masing jenis olahraga yang ditekuni. Bukan hanya untuk menghindari nyeri otot atau gangguan kesehatan lain, namun Teknik yang tepat juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil olahraga yang baik, khususnya untuk olahraga atletik.
4 faktor penyebab nyeri di atas tentu harus Anda hindari sebelum gangguan kesehatan atau gangguan pada organ tubuh ini menjadi lebih parah. Terlebih lagi jika nyeri otot tidak mendapatkan penanganan segera dan tepat, bukan tidak mungkin rasa nyeri merupakan gejala atau tanda otot telah mengalami pembengkakan.
Nah, berikut ini adalah beberapa penanganan atau pengobatan yang bisa Anda lakukan ketika mengalami nyeri otot.
1. Peregangan
Selain untuk menghindari nyeri otot, peregangan juga dapat dilakukan untuk mengobati rasa nyeri itu sendiri. Hanya saja yang perlu ditekankan disini ialah peregangan harus dilakukan sedikit lebih hati-hati agar nantinya tak menyebabkan kerusakan lain pada jaringan otot.
Anda juga bisa mengfokuskan peregangan hanya pada area yang terasa nyeri. Semisal setelah melakukan lahraga lari bagian betis terasa begitu nyeri, maka lakukan peregangan pada area paha ke bawah dengan Teknik yang sama seperti peregangan atau pemanasan biasa.
2. Pijat
Apabila kondisi kerusakan atau trauma otot yang Anda alami termasuk parah, mungkin hanya dengan melakukan peregangan masalah ini tak akan teratasi dengan baik. Untuk itulah nampaknya Anda harus melakukan pijat.
Jika nyeri otot yang Anda rasakan cukup ringan, maka pijatan yang diberikan pun bisa lebih ringan. Namun apabila nyeri yang terasa cukup berat dan dalam jangka waktu panjang bahkan terus menerus, maka perlu dilakukan pijatan khusus atau refleksi yang menekankan pelemasan otot pada bagian-bagian tertentu.
3. Menggunakan Minyak Penghangat
Biasanya penanganan yang satu ini akan dilakukan bersamaan dengan pijatan. Ya, ketika melakukan pijat biasanya minyak urut atau minyak essensial akan dibutuhkan untuk melicinkan kulit sehingga lebih mudah dipijat.
Namun untuk pijat sakit, akan lebih baik jika Anda memilih minyak yang cukup panas. Dimana panas dari minyak tersebut dapat meresap ke dalam lapisan otot dan memperbaiki jaringan otot yang mengalami trauma.
4. Kompres Dingin dan Panas
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi nyeri otot adalah dengan melakukan kompres panas dan dingin. Pertama lakukan kompres dingin dengan menggunakan es batu, gulirkan es batu pada bagian yang nyeri atau dengan membungkus es batu pada handuk kemudian tempelkan handuk tersebut di area yang terasa nyeri selama 15 menit.
Selanjutnya ikuti dengan kompres panas, yaitu dengan mencelupkan handuk pada air panas. Peras kemudian kompreskan pada area yang nyeri selama 10-15 menit. Perpaduan kompres dingin dan panas ini sangat efektif melancarkan sirkulasi darah serta menyembuhkan otot-otot yang mengalami penegangan ataupun luka.
5. Konsumsi Obat Anti Inflamasi
Jenis obat yang bisa Anda konsumsi ketika mengalami nyeri otot adalah obat anti inflamasi yang sifatnya dapat meredakan sakit karena kerusakan jaringan otot. Beberapa obat anti inflamasi yang bisa Anda gunakan antara lain adalah ibuprofen, aspirin dan lain-lain.
Hanya saja dosis konsumsi obat anti inflamasi tersebut harus sesuai dengan ketentuan dokter, terlebih lagi untuk ibu hamil dan ibu menyusui.
6. Konsumsi Makanan Pereda Nyeri
Beberapa jenis makanan juga sangat efektif untuk meringankan bahkan menyembuhkan nyeri otot, seperti minyak zaiun, ikan, kacany-kacangan dan buah-buahan. Makanan-makanan tersebut merupakan jenis makanan yang rendah kolesterol.
Benar sekali, ketika mengalami nyeri otot, sebaiknya Anda menghindari makanan tinggi kolesterol dan memiliki kandungan garam tinggi, seperti makanan yang diasinkan dan daging.
7. Penuhi Kebutuhan Air
Ketika tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan carian tubuh,pemulihan atas trauma otot akan menjadi lambat. Dimana proses pemuliha ini sangat berhubungan dengan kelancaan aliran darah.
Kebutuhan cairan orang dewasa dalam 1 hari adalah 2,5 liter atau kurang lebih 8 gelas perhari. Namun untuk orang dengan kegiatan fisik ekstra, kebutuhan tersebut akan meningkat sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Jadi perbanyaklah konsumsi air putih dan penuhi kebutuhan cairan tubuh Anda.
Itulah beberapa faktor penyebab nyeri otot beserta penanganannya. Untuk menjaga kondisi Anda tetap fit, pastikan faktor penyebab di atas dihindari semaksimal mungkin, seperti pemanasa dan pndinginan sebelum dan sesudah olahraga.
Hanya saja jika sudah terlanjur mengalami trauma otot, penanganan yang cepat dan tepat seperti penjelasan di atas harus dilakukan sesegera mungkin. Hanya saja jika nyeri otot yang dialami masih belum kunjung sembuh, ada baiknya segera periksakan ke dokter.
- IDAI Tegaskan Penyebab Diabetes pada Anak lantaran Gaya Hidup Tidak Sehat, Bukan Susu UHT - August 19, 2024
- Ahli Gizi Tanggapi Usulan Gibran Ganti Nasi dengan Mi di dalam Makan Siang Gratis - August 19, 2024
- Kenapa Orang Korea Jarang Bau Badan? Ini adalah Rahasianya - August 19, 2024
- Deteksi Asma Sejak Dini, Skrining PARS Efektif bagi Anak - August 19, 2024
- 7 Ciri Ginjal Bermasalah, Salah Satunya Mudah Lelah - August 19, 2024