Tiroid Pengaruhi Kesuburan lalu Kehamilan, dari Keguguran hingga Bidang Kesehatan Mental Anak

Dokterku.co.id – JAKARTA – Hipotiroidisme serta hipertiroidisme dapat mempengaruhi kondisi tubuh reproduksi wanita. Gangguan tiroid ini diamati sudah pernah merajalela pada wanita. Namun, hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) menjadi penyakit yang dimaksud lebih tinggi banyak terjadi pada perempuan.

Gejala umum adalah penambahan berat badan, kelelahan, dermis kering, rambut rontok dan juga menstruasi tidak ada teratur atau berat. Hipotiroidisme juga dikaitkan dengan gangguan ovulasi dan juga dapat menyebabkan infertilitas.

Dikutip Hindustan Times, semua pasien yang menjalani perawatan kesuburan harus diperiksa untuk gangguan tiroid. Dr. Archana Juneja, konsultan, ahli endokrinologi, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai menyatakan hipotiroidisme yang tersebut bukan terkendali pada ibu dapat menyebabkan berbagai kesulitan pada ibu serta janin.

“Ini meningkatkan risiko keguguran, aborsi yang digunakan terancam dan juga pendarahan awal kehamilan. TSH ibu yang dimaksud tinggi, teristimewa pada awalnya, dapat menyebabkan gangguan IQ, kesulitan pendengaran kemudian beberapa anomali kongenital pada bayi, yang semuanya benar-benar dapat dicegah dengan suplementasi tiroksin ibu sederhana,” tuturnya.

“Bagi wanita yang digunakan miliki hipotiroidisme lalu sedang di perawatan, disarankan untuk menjaga TSH pra-konsepsi merekan dalam bawah 3 kemudian meningkatkan dosis dia sebesar 25% segera pasca merek tes positif untuk kehamilan, ”jelas Dr. Archana Juneja lagi.

Bagaimana hipertiroidisme dapat mempengaruhi kesuburan lalu kehamilan?
Hipertiroidisme (kelenjar yang terlalu aktif) kurang umum, tetapi juga menciptakan hambatan kesuburan yang dimaksud signifikan pada perempuan. Wanita yang digunakan menggunakan obat untuk hipertiroidisme direkomendasikan untuk menindaklanjuti dengan ahli endokrinologi untuk menyesuaikan obat mereka itu dengan dosis aman, minimum sebelum konsepsi juga selama kehamilan.

“Penting untuk diingat bahwa wanita dengan gangguan tiroid dapat hamil, menyebabkan kehamilan yang sehat serta melahirkan bayi yang mana sehat ketika kadar tiroid mereka itu tetap memperlihatkan terkendali. Terlepas dari kondisi tiroid ibu, dianjurkan untuk melakukan tes darah skrining tiroid untuk semua bayi yang mana baru lahir untuk deteksi dini hipotiroidisme bawaan, yang merupakan faktor keterbelakangan mental yang dapat dicegah,” ucapnya.

Tiroid Pengaruhi Kesuburan lalu Kehamilan, dari Keguguran hingga Area Bidang Kesehatan Mental Anak